Pj Bupati Muaro Jambi Geram Bukan Kepalang, Jajarannya Banyak Absen di Paripurna

 



MUAROJAMBI- Pj Bupati Muaro Jambi Bachyuni Deliansyah geram bukan kepalang saat pelaksanaan paripurna penandatanganan nota kesepakatan tentang rancangan peraturan daerah (Ranperda) pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran 2022. Pasalnya, banyak jajarannya para pejabat teras di lingkup Pemkab Muaro Jambi yang tak hadir.senin 03/07/23


Ketidakhadiran tersebut beliau ketahui kala mengecek absensi kehadiran para kepala OPD tersebut.


"Koreksi APBD 2022 merupakan kewajiban kita semua untuk melakukan perbaikan, tapi pimpinan OPD tidak hadir bagaimana mereka mau menjelaskan. Ditambah 2024 masuk tahun politik, jadi program 2023 di bulan dua harus nampak di tengah masyarakat" sampainya.


Dengan banyaknya masukan dari DPRD kabupaten Muaro Jambi, dirinya berharap para OPD bisa hadir langsung agar bisa bersinergi dalam program pembangunan.


"Ini banyak yang tidak hadir seperti Kadis Perhubungan, Kepala BPBD, Kadis PUPR dan beberapa yang lainnya, jadi dewan bisa memanggil ulang para kepala OPD untuk melakukan evaluasi bersama. Saya minta pak Sekda ini tolong dicatat," sebutnya.


Selain itu, Pj Bupati juga menyebutkan saat hearing juga banyak OPD tidak hadir, sehingga program yang dipaparkan tidak bisa terkoneksi dengan DPRD.


"Ini harus dicatat dan diperbaiki sehingga program bisa berjalan dengan baik, jika hearing OPD tidak datang maka Hearingnya batalkan saja. Jika tidak seperti itu maka pemaparan yang disampaikan tidak akan bisa konek dengan program OPD yang ada," tegas Bachyuni.


Sementara itu usai rapat paripurna, anggota DPRD Muaro Jambi Robinson Sirait mengatakan sangat mengapresiasi atas langkah dan ketegasan Pj Bupati Bachyuni Deliansyah.


" Saya sangat mengapresiasi Pj Bupati Bachyuni Deliansyah dengan berdiri di depan forum beliau mengabsen satu persatu kepala OPD yang hadir saat paripurna," kata Robinson.


Robinson juga berharap apa yang sudah dilakukan Pj Bupati dapat membuat para OPD bisa lebih baik lagi ke depannya.


"Semoga ini bisa jadi shock terapi bagi Kepala OPD ini agar bisa lebih bijak lagi ke depan, " kata Robinson.